FRANKFURT – Investor asal Jerman, Heinz Hermann Thiele mengkritik kesepakatan bailout senilai $9 miliar euro terhadap maskapai Lufthansa (LHAG.DE). Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah meningkatkan nilai kepemilikannya hingga lebih dari 15{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc} dan berharap terus mendapat alternatif lain yang bisa dieksplorasi.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ), Thiele, pemegang saham utama Lufthansa, mengatakan Ia tidak puas dengan kesepakatan yang memberikan pemerintah Jerman saham 20{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc} di Lufthansa serta dua kursi di dewan pengawasnya.
Lufthansa yang dipimpin oleh Kepala Eksekutif Carsten Spohr sejak awal bulan Juni ini mengaku setuju dengan ketentuan tersebut.
“Saya menghargai Tuan Spohr, tetapi saya tidak puas dengan pernyataannya bahwa semuanya telah diperiksa dan beberapa ide tidak dapat diimplementasikan. Saya percaya bahwa negosiasi bisa lebih intens, “kata Thiele seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/6).
Dia menolak mengatakan apakah dia akan memilih menentang kesepakatan pada rapat umum luar biasa Lufthansa yang dijadwalkan pada 25 Juni 2020 mendatang, dimana investor akan diminta untuk menyetujui perjanjian.
Thiele mengatakan, keikutsertaan negara dalam memberikan pinjaman KfW (KFW.UL) akan jadi alternatif bagi kepemilikan pemerintah langsung.
“Tujuan saya adalah untuk menciptakan pemahaman bahwa sebenarnya bisa ada alternatif – meskipun ini ditolak oleh manajemen. Masih mungkin untuk mengadakan pembicaraan dan mengklarifikasi di mana ada kelonggaran,” tutupnya.