24.2 C
Indonesia

Pemda Sulawesi Tenggara Minta Dubes Lutfi Buka Akses Pasar Pertanian ke Mesir

Must read

KENDARI – Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara Muhammad Fitrah Arsyad meminta agar pemerintah membuka akses pasar yang lebih luas agar produk-produk pertanian dari Sulawesi Utara bisa masuk ke Pasar Mesir.

Permintaan ini disampaikan langsung oleh Fitrah dihadapan Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf yang didampingi oleh Atase Perdagangan KBRI Kairo Syahran Bhakti dan Analis Perdagangan Ahli Madya, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Hamidi. 

Sebagaimana diketahui, Dubes Lutfi mengadakan kuliah umum dengan topik upaya meningkatkan pertumbuhan ekspor non migas Indonesia ke Pasar Mesir dan upaya membangun hubungan kerja sama perdagangan dan peluang ekspor produk unggulan Indonesia ke Pasar Mesir di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo di Kendari pada Senin (5/8) kemarin.

Baca Juga:

Baca Juga: Dubes Lutfi: Serangan di Laut Merah Pengaruhi Harga Pengiriman Logistik dari Indonesia ke Mesir

Usai mengisi kuliah umum, Dubes Lutfi Rauf yang didampingi oleh Atase Perdagangan KBRI Kairo Syahran Bhakti dan Analis Perdagangan Ahli Madya, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Hamidi melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha produk hasil pertanian dan produk perikanan dan hasil laut di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari pada Senin (5/8).

Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara Muhammad Fitrah dalam sambutannya mengatakan bila sektor perikanan dan kelautan rutin menjadi komoditas yang diekspor dari wilayah mereka.

Diantaranya ikan kakap, tuna, gurita, dan udang, serta kepiting bakau, selain itu ada produk mete, lada, pala, biji kopi dan briket arang batok kelapa.

Mendengar hal tersebut, Dubes lutfi menjelaskan bila saat ini Indonesia baru memenuhi 1,85 persen dari total 80 persen total barang impor yang ada di Mesir.

Katanya, penduduk Mesir yang berjumlah 110 juta jiwa memang mengimpor lebih dari 80 persen kebutuhannya dari banyak negara.

Seperti minyak goreng, minyak nabati, margarin, kelapa dan olahannya, kopi, teh, rempah-rempah dan produk pangan lainnya.

“Produk Indonesia mendominasi pangsa pasar Mesir sebesar 1,85 persen dan beberapa produk komoditas pangan Indonesia menjadi primadona di peringkat pertama,” ungkapnya.

Dubes Lutfi melanjutkan, peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Mesir dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pembebasan bea masuk untuk beberapa produk seperti biji kopi, minyak sawit dan turunannya, bea masuk dua persen untuk seluruh produk rempah-rempah, dan 5 persen untuk produk perikanan dan hasil laut. 

“Keringanan tarif ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memberi akses pasar produk Indonesia khususnya Sulawesi Utara masuk ke Pasar Mesir,” tambahnya.

Produk Indonesia Disukai Oleh Mesir

Hal senada juga diungkapkan oleh Atase Perdagangan Syahran Bhakti. Katanya, sat ini produk Indonesia disukai di Mesir karena harganya bersaing dan terjangkau oleh pembeli potensial Mesir. 

“Bagi buyer Mesir, yang penting harga ketemu, seberapapun jumlah produk yang kita tawarkan,” ungkap Syahran.

Untuk produk perikanan dan hasil laut, lanjutnya lagi, Mesir tidak banyak memberi syarat standardisasi seperti negara lain, dokumen yang dimintapun standar seperti sertifikat kesehatan produk, surat keterangan asal, invoice, packing list dan bill of lading (B/L).

Sementara itu, Analis Perdagangan Ahli Madya, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Hamidi menguraikan terkait lalu lintas kontainer dari Sulawesi Utara yang masih belum bisa ekspor langsung ke luar negeri memaparkan akan adanya wacana konsolidasi Pemda Sulawesi dan Pemda Kalimantan untuk merealisasikan upaya bersama memperlancar lalu lintas kontainer ekspor sejalan dengan perkembangan IKN dan sebagai upaya mengurangi waktu perjalanan dan upaya menekan harga ekspor agar dapat bersaing di Pasar Ekspor. 

Menutup pertemuan, Duta Besar RI Lutfi Rauf mengharapkan dengan adanya pertemuan ini. akan terbuka peluang dan juga terurai kendala yang perlu segera dicari solusi terbaiknya sehingga lalu lintas dan rantai pasokan produk ekspor tidak mengalami kendala di dalam negeri.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru