23 C
Indonesia

Para Kardinal di Vatikan Bantah Donald Trump Terlibat Dalam Terpilihnya Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat

Must read

THE EDITOR – Para Kardinal, pejabat tinggi di Vatikan, Roma, Italia membantah ada keterlibatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas terpilihnya Paus Leo XIV beberapa waktu lalu yang dilakukan melalui prosesi sakral yang disebut Konklaf.

Sebagaimana diketahui, pada Minggu (4/5/2025) kemarin, Presiden Donald Trump mengunggah foto dirinya sebagai Paus melalui kecerdasan buatan AI. Aksi ini memicu kemarahan umat Katolik karena unggahan tersebut dilakukan beberapa hari sebelum prosesi Konklaf pemilihan Paus Fransiskus baru dimulai.

Kardinal asal Amerika Serikat Joseph Tobin melalui media siar Katolik bernama NCRONLINE.ORG mengatakan bila gereja mencari sosok Paus baru yang mampu memperkuat iman kekristenan saat ini. Ia juga mengatakan bila Vatikan tidak mencari pengganti Paus Fransiskus yang baru saja meninggal dunia atau sosok penyeimbang baru badi Presiden Donald Trump seperti yang dikatakan oleh banyak orang.

Baca Juga:
Ini adalah foto hasil kecerdasan buatan AI yang diunggah dengan sengaja oleh Donald Trump di akun Twitternya pada Sabtu, 3 Mei 2025 lalu (FOTO: Twitter/THE EDITOR)
Ini adalah foto hasil kecerdasan buatan AI yang diunggah dengan sengaja oleh Donald Trump di akun Twitternya pada Sabtu, 3 Mei 2025 lalu (FOTO: Twitter/THE EDITOR)

Tobin mengatakan bahwa Ia mengingat jelas saat Bob, panggilan akrabnya kepada Robert Prevost saat mengetahui bahwa namanya terpilih sebagai Paus baru hanya menundukkan kepala saja saat itu.

“Saya berdoa dan rasanya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada manusia bila dihadapkan pada peristiwa seperti itu,” kata Tobin yang melayani di Uskup Agung Newark, New Jersey kepada media pada Jumat (9/6/2025).

Sebagaimana diketahui, para kardinal yang ikut dalam prosesi pemilihan Paus baru sempat berbagi pengalaman mereka saat mengikuti Konklaf kepada sekelompok wartawan di Pontifical North American College di Roma. Tempat ini dikenal menjadi ruang bagi para seminari dari Amerika Serikat untuk berlatih menjadi pendeta.

Saat itu, seluruh awak media dari seluruh dunia hadir dan duduk menanti hasil Konklaf para Kardinal berakhir. Satu dari jurnalis yang hadir saat itu adalah pembawa acara Lester Holt dari NBC News dan koresponden Terry Moran dari ABC.

Dikatakan juga bila Paus Leo XIV selama hidupnya tidak bergabung dalam Konferensi Uskup Katolik se-Amerika Serikat. Jadi, meskipun dia Paus asal Amerika Serikat pertama yang pernah terpilih jadi pemimpin umat Katolik, namun selama kehidupan pelayanannya di gereja, Ia menghabiskan waktu lebih banyak di Peru sebagai misionaris Agustinian. Pendeta Agustinian berasal dari Ordo Santo Agustinus (OSA) yang didirikan pada tahun 1224.

Meski lahir di Amerika Serikat, lanjutnya, namun Paus Leo XIV adalah warga negara dunia. Hal tersebut ditegaskan oleh Kardinal Daniel DiNardo, dari Keuskupan Galveston, Houston, Amerika Serikat.

Paus Leo XIV melambaikan tangan kepada seluruh umat Katolik yang sudah menanti di halaman Gereja Santo Petrus di Vatikan, Roma sesaat setelah Paus baru diputuskan melalui prosesi sakral Konklaf (FOTO: AP/Alessandra Tarantino/THE EDITOR)
Paus Leo XIV melambaikan tangan kepada seluruh umat Katolik yang sudah menanti di halaman Gereja Santo Petrus di Vatikan, Roma sesaat setelah Paus baru diputuskan melalui prosesi sakral Konklaf (FOTO: AP/Alessandra Tarantino/THE EDITOR)

Suster Marlene dari Ordo Augustinian, yang juga telah mengenal lama Paus Leo XIV mengatakan bila bagi warga Amerika Utara, maka Paus Leo XIV adalah warga Amerika Utara. 

“Begitu juga bagi warga Peru,”ujarnya kepada Catholic Reporter.

Universitalis Paus baru yang terpilih juga diakui oleh Kardinal asal Prancis bernama Christophe Pierre. Kardinal Christophe yang merupakan duta besar apostolik untuk Amerika Serikat bergabung dengan para Kardinal yang memiliki hak suara untuk memilih Paus baru. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Amerika Selatan, tempat asal mendiang Paus Fransiskus.

“Saya berjanji akan memberikan rasa hormat, kesetiaan, dan cinta saya,” ungkap Kardinal Wilton Gregory, mantan Uskup Agung Washington yang kini telah pensiun.

Kardinal Wilton mengapresiasikan keputusan para kardinal yang datang dari seluruh dunia dalam prosesi Konklaf kemarin meski mereka memiliki sudut pandang dan realitas yang berada-beda.

Namun, persatuan untuk memilih satu nama untuk peran yang sangat besar dalam kurun waktu kurang dari 24 jam diakui Kardinal Wilton bukan pekerjaan yang mudah.

“Saya pikir kami melakukannya dengan baik,” ungkapnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru