25.6 C
Indonesia

NU Mesir Rayakan Kemerdekaan Dengan Tirakatan dan Pesta Budaya

Must read

MESIR – Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir mengadakan acara tirakatan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Tirakatan yang dilakukan sehari menjelang HUT RI ini memiliki keistimewaan karena tidak sekedar rebanah, hadroh dan selawatan, melainkan juga menampilkan pentas kebudayaan seperti wayang golek, orasi kebudayaan, puisi dan gambus. 

Dari keterangan yang diterima oleh Redaksi The Editor, diketahui bila selama lantunan istigasah, para peserta dan tamu VIP menyimak dan membacanya dengan khusyuk agar doa-doa dan zikir yang mereka baca tersampaikan kepada para pahlawan yang telah meninggal dunia.

Baca Juga:

Hal yang menarik juga bagi seluruh warga Nahdiyin dan tamu undangan adalah saat tim hadrah PCINU Mesir membawakan selawat yang berjudul Busyrolana. 

Para tamu yang hadir saat itu ternyata tersenyum gembira karena suasana yang mereka rasakan saat itu seakan hadir di tengah-tengah selawatan akbar yang dipimpin oleh Habib Syekh. 

“Keadaan seperti ini memang sangat dirindukan warga Nahdiyin sebab suasana tersebut menggambarkan bentuk kampung halaman tempat mereka lahir. Sepanjang selawat dikumandangkan, seluruh lembaga dan Banom yang hadir di acara turut bersemangat meneriakan suaranya,” ujar ketua Tanfiziyah PCI NU Mesir KH. Faiz Husaini.

Dalam pidatonya, Ia mengingatkan kepada warga Nahdiyin di Mesir bahwa kemerdekaan Indonesia tidak semata dari  tentara saja, akan tetapi dari para santri dan kiyai juga sebagai pejuang yang perlu diingat tanda jasanya atas kemerdekaan Indonesia. 

“Mereka semua termasuk pahlawan bangsa yang berjuang mengusir para kolonial di masa penjajahan, kemerdekaan ini tidak akan tercapai jika para santri dan kiyai tidak ikut berjuang mempertahankan tanah air,” katanya.

“Pun, kemerdekaan yang bisa bersih dari penjajahan hingga bisa bertahan sampai saat ini berkat persatuan yang utuh dari masyarakat Indonesia di semua golongan. Semangat kemerdekaan yang Pak Faiz sampaikan tak sebatas kata, ia juga mengajak seluruh warga Nahdiyin untuk tetap menjaga nilai bhinneka tunggal ika, keislaman dan asas dasar negara pancasila,” ungkapnya lagi.

Seusai sambutan ketua Tanfiziah PCI NU Mesir, acara dilanjut dengan penampilan budaya yang membuat para serta hadir penasaran sejak munculnya pamflet acara kemerdekaan yang diterbitkan oleh LTN (Lajnah Ta’lif Wan Nasyr) NU Mesir. 

Penampilan budaya diawali dengan Puisi dari WS Rendra yang berisi tentang esensi kemerdekaan.

Bunyi puisi Rendra kala itu, kata Faiz ternyata mampu menyadarkan seluruh pembaca dan pendengarnya tentang bagaimana arti kemerdekaan sejati. 

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru