DUNIA – Mozart dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara.
Mozart bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart yang lahir di Salzburg, 27 Januari 1756. Ia dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman Klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Kochel Verzeichnis, katalog kronologis dari komposisi Mozart yang diciptakan oleh Ludwig von Kochel.
Mozart, dikenal memiliki kemampuan tala mutlak atau mengenal nada dengan tepat tanpa bantuan alat. Mozart mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart adalah komponis penting pada zamannya, salah satu karyanya yang paling penting adalah Kindersinfonie (Simfoni Anak-Anak).
Mozart adalah bungsu dari tujuh bersaudara. Diantara saudara-saudaranya hanya dia dan Maria Anna Mozart (Nannerl) yang bertahan hidup sampai dewasa. Sewaktu berumur 4 tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord (piano kuno) dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya.
Dia bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur 5 tahun. Karya-karyanya antara lain adalah sonata biola, dan beberapa Minuet. Ayahnya mengumpulkan semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan Nannerl, kakak Mozart, dia juga adalah pemain piano yang sangat andal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya merasa terpanggil untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa.
Mozart kemudian dibawa untuk bermain piano di depan raja Bayern di München. Pada bulan September 1762, Ayahnya mengambil cuti panjang dari jabatannya untuk mempromosikan anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu berangkat ke Wina. Di sana, Mozart bermain piano di depan Ratu Maria Theresia yang terpukau akan keahlian permainan Mozart dan Nannerl.
Setelah konser ini, Mozart harus mengikuti konser yang cukup panjang selama 3 tahun yaitu Paris (1763, 1765) dan London (1764-1765). Di tempat-tempat tersebut, Mozart mengadakan konser di depan raja-raja dan juga diuji oleh mereka, antara lain dengan mengimprovisasi tema-tema yang diberikan oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar kain.
Mozart disambut sebagai anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga bertemu dengan anak dari Johann Sebastian Bach, yaitu Johann Christian Bach yang sering dipanggil sebagai English Bach. Mozart memainkan piano sonata dalam empat tangan sembari duduk di pangkuan Bach.
Menciptakan 300 Maha Karya Di Umurnya Yang Ke-21
Di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia juga berteman dengan Michael Haydn, adik dari Joseph Haydn yang merupakan seorang komponis yang paling berpengaruh dari Zaman Klasik yang dijuluki Bapak Simfoni atau Bapak Kuartet Gesek.
Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat sebagai Maestro kapel di Salzburg yang dipimpin oleh Hieronymous von Colloredo yang otoriter dan energik. Uskup Colloredo, yang tidak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart merasa kesal terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart.
Untuk melupakan rasa tidak sukanya pada Colloredo, Mozart menjadi cukup rajin bekerja dan mengerahkan kemampuannya untuk penciptaan berbagai komposisi.
Pada ulang tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya sudah mencapai 300 buah. Pada tahun 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya sebagai maestro dan memulai kariernya sebagai musisi freelance di Wina. Karya-karya pentingnya dari 1775-1777 termasuk sonata-sonata piano yang pertama, lima violin concerto, dan beberapa piano concerto, opera La Jardinera Gingida termasuk karya agungnya yang pertama K.271 dalam Eb Major.
Patah Hati Pada Penyanyi Sopran
Mozart sekeluarga berencana untuk pergi dan berkarier di Paris, tetapi Leopold, ayahnya yang masih terikat kontrak kerja dengan Kapel Uskup Agung Salzburg tak dapat pergi, sehingga Mozart pergi ditemani ibunya. Mereka berangkat pada bulan September 1777, dan perjalanannya memakan waktu 16 bulan.
Sebelum sampai di Paris, mereka singgah dan menetap selama beberapa waktu di Munchen dan Mannheim. Di Mannheim, Mozart berteman dengan komponis Cannabich dan Holzbauer. Dia mencoba mendapatkan jabatan di sana melalui Pangeran Mannheim, tetapi tak berhasil.
Alasan utama Mozart menetap lebih lama di Mannheim adalah karena dia bertemu dan jatuh cinta kepada Aloysia Weber, seorang penyanyi sopran berusia 16 tahun. Ayahnya yang mengetahui hal ini menulis surat yang isinya mengatakan bahwa Mozart harus memutuskan pilihannya sendiri, apakah dia mau hanya menjadi artis jalanan yang akan dilupakan orang seiring berjalannya waktu atau menjadi seorang musisi yang terkenal, dicintai dan ditulis di berbagai buku.
Di kota ini Mozart menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino dari Joseph Schuster dan mengirimnya ke saudara perempuannya. Dalam surat yang Ia tulis ke ayahnya, Mozart megatakan Jika Ia tinggal di kota tersebut, maka Ia juga akan membuat enam buah dalam gaya yang sama karena karya tersebut cukup laku.
Sayangnya, cinta Mozart ditolak. Mozart meneruskan perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan memberi les-les privat, dan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera orang Prancis. Mozart mendapat kesempatan untuk mementaskan karyanya oleh Concert Spirituel.
Ibunya Meninggal Dunia Karena Deman Tinggi
Namun, setelah pementasan ini, tak lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada 3 Juli 1778. Teman Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm, menuliskan surat pada ayah Mozart bahwa tak ada masa depan bagi Mozart di Paris terutama karena adanya kontroversi antara para pendukung Gluck dan pendukung opera Italia sehingga Mozart tidak diperhatikan.
Ayahnya kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana Salzburg dengan gaji yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya. Sebelum berangkat dari Paris, Mozart bertemu kembali dengan J.C. Bach yang sedang mementaskan opera. Karya-karya penting selain simfoni ‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304 Violin Sonata in E Minor, K. 299, Concerto for Flute and Harp in C Major, dan K.310, Sonata in A Minor, salah satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang kelam karena ini diciptakan Mozart untuk ibunya yang meninggal.
Masa Terakhir
Mozart pulang melalui Mannheim namun orkestra Mannheim yang terkenal telah pindah ke München. Mozart lalu pergi ke München dan tinggal selama beberapa waktu dengan keluarga Weber. Di sini, Mozart mengalami patah hati karena Aloysia mendapatkan jabatan sebagai soprano dan tak mengacuhkan keberadaan Mozart.
Ayahnya menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang bertanggung jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau jabatan organis itu diberikan orang lain.
Mozart pulang ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai organis di sana. Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana, dan kapel istana, menggubah lagu pesanan, dan mengajar paduan suara anak-anak.
Pada 4 Agustus 1782 Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus. Keesokan harinya, Mozart mendapat surat dari ayahnya yang isinya merestui hubungan mereka walau surat tersebut bernada dingin. Pernikahan Mozart cukup bahagia walau mereka cukup banyak menghadapi tantangan hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang namun dia tak pernah hidup dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua yang hidup.
Puncak karier Mozart terdapat pada masa 1784-1786. Mozart sangat rajin menggubah. Dia membuat 12 concerto dan dianggap para musikolog sebagai karyanya yang paling penting. Walau Kaisar Joseph II ikut mendengar konser Mozart, hal itu sama sekali tak membantu keuangannya. Mozart diberi jabatan sebagai pemusik istana dengan gaji yang tidak terlalu besar.
Simfoni-simfoni terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40, dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui secara pasti apakah mereka dipentaskan sebelum Mozart meninggal atau tidak. Pada musim semi tahun 1789, Mozart pergi ke Berlin tampil sebagai pianis di depan Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di Thomaskirche di Leipzig.
Dia juga memainkan konser privat di depan Friedrich Wilhelm II, di kunjungannya ke Potsdam dan Berlin. Wilhelm II memintanya membuat 6 kuartet piano dan 6 piano sonata yang sayangnya tak sempat terselesaikan oleh Mozart.
Sebab-penyebab Mozart meninggal tidak pernah tercatat dengan jelas. Para musikolog membuat beberapa dugaan kemungkinan mengapa kuburan Mozart tak diketahui letaknya.
1. Mozart diracuni oleh Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang mengatakan Salieri mengakuinya sebelum dia meninggal di tempat tidurnya (1825), walau ada cerita lain yang menentang hal ini.
2. Pada pemakaman Mozart, terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.
3. Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tidak membayar ongkos penguburan.