21 C
Indonesia

Menteri Basuki: Investasi Asing di IKN Nihil Karena Minta Pengembalian Lebih Dari 12%

Must read

JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengungkap nasib investasi asing di IKN yang nihil hingga saat ini.

Padahal, di tahun 2024 ini OIKN menargetkan total investasi yang akan masuk ke IKN dapat menembus angka 100 triliun.

Bisnis.com dalam laporannya memuat kabar bila Basuki tetap berkomitmen akan mempercepat minat investor asing untuk segera berinvestasi di IKN.

Baca Juga:

Salah satu cara yang ditempuh Basuki adalah dengan mengirimkan surat minat investasi atau letter of intent (Lol) untuk dapat mulai groundbreaking pada Juli 2024 nanti.

“Selama ini saya (menjadi Plt Kepala OIKN) belum, mudah-mudahan bisa karena Pak Presiden minta segera dilakukan itu supaya bisa di groundbreaking Juli 2024,” tuturnya seperti dirilis oleh Bisnis.com.

Basuki juga mengungkapkan bila calon investor umumnya membidik pengembalian investasi atau Internal Rate of Return (IRR) di atas 12%.

Hal itulah, kata Basuki, yang tengah dikaji oleh pemerintah. Karena bila IRR di bawa 11% umumnya pemerintah akan memberikan dukungan konstruksi (dukon) agar proyek investasi semakin menarik di mata investor.

“Sampai sekarang, yang surat ada beberapa yang baru menunjukkan interest saja. Sekarang lagi dibahas Pak Agung (Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN) untuk detailnya. Kalau IRR biasanya sama saja mau asing, mau nasional kalau IRR dia atas 12% pasti menarik,” imbuhnya.

PUPR Sempat Bantah IKN Tak Diminati Investor

Tudingan yang menyebut bila kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak laku dibantah langsung oleh Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja.

Dalam perbincangan dengan Redaksi The Editor beberapa waktu lalu di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Endra mengatakan bila pemerintah memang belum resmi masuk ke IKN yang akan dijadikan sebagai ibu kota baru negara Indonesia. 

“Ada orang yang bicara investor nggak ada yang mau masuk ke IKN, ya jelas sekarang pemerintahnya saja belum masuk,” kata Endra.

Saat ini, lanjutnya, pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur pendukung IKN.

Salah satunya adalah rumah susun (rusun) bagi aparatur sipil negara (ASN)  yang akan bekerja penuh waktu disana.

Saat ini, kata Endra lagi, pemerintah memprioritaskan investor dalam negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan kawasan IKN.

Bila para investor lokal ini sudah memenuhi standar kuota maka investor asing akan diundang masuk sebagai pendukung ke proyek IKN.

“Kenapa asing belum ikut karena kita prioritaskan yang dalam negeri dulu dong. Kita lompatan berpikirnya ini kadang terlalu jauh. Kalau kapasitas investor lokal sudah masuk baru investor asing,” ungkapnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru