HONG KONG – Kabar tenggelamnya kapal Jumbo Kingdom yang mengangkut Jumbo Floating Restaurant mengejutkan masyarakat Hong Kong. Banyak yang menyayangkan peristiwa tersebut mengingat tidak sedikit memori yang pernah diberikannya selama ini.
Beroperasi pertama kali pada tahun 1976, Jumbo Floating Restaurant pernah menjadi restoran apung terbesar di dunia.
Kapalnya sendiri memiliki panjang sekitar 80 meter dengan kapasitas restoran 720 orang. Sumber lain mengatakan bahwa restoran dapat menampung hingga lebih dari 2.000 orang.
Selama masa kejayaannya, restoran bergaya kekaisaran Cina ini pernah dikunjungi oleh sejumlah tokoh penting dunia, mulai dari Jimmy Carter, Tom Cruise, Gong Li, hingga Ratu Elizabeth II.
Tidak hanya itu, restoran ini juga pernah muncul di sejumlah film terkenal seperti “Enter the Dragon” dan “James Bond: The Man with the Golden Gun”.
Untuk dapat menjangkaunya, para tamu harus terlebih dulu menaiki kapal feri dari dermaga terdekat. Tak lama setelah itu, sebuah kapal raksasa dengan bentuk yang khas dan warna yang didominasi oleh emas, hijau, dan merah akan menyambut mereka dengan ramah.
Dilansir dari Kompas, bangunan Jumbo Floating Restaurant terbagi menjadi beberapa ruangan yang masing-masingnya didekor dengan mewah.
Beberapa ruangan di antaranya adalah Tai Wo Din/Kam Luen Din, Wing Wah Teng, Fu Kwai Teng, Dragon Court, dan VIP Suite.
Menu yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari berbagai hidangan Kanton hingga hasil olahan laut.
Berdasarkan pernyataan dari laman resminya, restoran ini telah melayani lebih dari 30 juta tamu selama beroperasi.
Sayangnya, sejak tahun 2013, restoran dikatakan tidak memberikan keuntungan kepada para pengelola sehingga dinyatakan tutup pada 2020 lalu.
Tenggelam ketika akan dipindahkan
Setelah dua tahun tutup, pihak pengelola restoran memutuskan untuk memindahkan kapal ke tempat yang dirahasiakan selagi menunggu pemilik yang baru.
Upaya pemindahan tersebut dimulai pada Selasa (14/6) pekan lalu. Akan tetapi, di tengah perjalanan, kapal dikabarkan menghadapi “kondisi buruk”.
Pada hari Sabtu (18/6), perusahaan induk restoran, Aberdeen Restaurant Enterprises Ltd., menyampaikan bahwa kondisi tersebut terjadi saat melewati Kepulauan Xisha atau Kepulauan Paracel di Laut Cina Selatan.
Kondisi tersebut membuat air masuk ke dalam kapal dan membuat kapal mulai miring dan tenggelam pada akhirnya.
“Kapal tenggelam [dalam kedalaman] lebih dari 1.000 meter. Pekerjaan penyelamatan menjadi sangat sulit,” ujar Aberdeen Restaurant Enterprises Limited dalam sebuah keterangan resmi pada Senin (20/6).
Dilansir dari Associated Press, tidak ada korban dari peristiwa tersebut, namun upaya penyelamatan yang dikerahkan sebelumnya tidak berhasil menyelamatkan kapal.