25.4 C
Indonesia

Mengapa Trump Mau Beli Tiktok?

Must read

THE EDITOR – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan wacana untuk membeli platform media sosial asal China bernama Tiktok.

Trump dikatakan telah menyampaikan keinginan tersebut kepada ByteDance, perusahaan yang mengembangkan media sosial ini.

Keputusan tentang pembelian Tiktok ini dikatakan akan keluar dalam 30 hari ke depan karena Trump mengaku harus membahasnya dengan internal Gedung Putih.

Baca Juga:

“Saya sudah bertemu dengan pemilik Tiktok,” kata Trump seperti ditayangkan oleh BBC pada Kamis (22/1/2025) kemarin.

Dalam tayangan tersebut, Trump mengatakan bila Ia telah menyampaikan pesan kepada pemilik Tiktok bahwa Amerika Serikat ingin membeli setengah saham dari Tiktok.

Melalui pembelian ini, Tiktok akan mendapat izin operasi di Amerika Serikat dan Trump menjamin Tiktok akan mendapat mitra paling hebat dan memberi keuntungan yang besar bagi mereka.

Dua perusahaan asal Amerika Serikat yakni Tesla dan Mincrosoft dikatakan telah diminta untuk langsung lakukan pembicaraan dengan Tiktok.

MENGAPA AS INGIN MEMBELI TIKTOK?

Microsoft, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) mengaku sangat tertarik untuk membeli Tiktok. Presiden Donald Trump sendiri mengiyakan kabar tersebut dalam jumpa pers dengan wartawan pada Kamis lalu.

The Verge yang dilansir oleh CNN Indonesia mengataka bila Microsoft ingin menggunakan Tiktok untuk menjangkau jutaan anak muda yang menggunakan aplikasi tersebut untuk mengembangkan sejumlah perangkat lunas dan perangkat keras mereka di masa depan.

Salah satu yang diincar oleh Microsoft adalah proyek streaming game yang saat ini tengah jadi fokus utama Microsoft.

Perusahaan tersebut dikabarkan tak main-main dengan ide tersebut karena dana sebesar 367 Triliun akan ditransfer kepada Tiktok bila mau menjual aplikasi media sosial tersebut kepada mereka. Jumlah tersebut dianggap mencukupi karena nilai Microsoft saat ini mencapai angka 1.176 Triliun.

Para analis mengatakan bila Microsoft akan kembali tumbuh di ranah bisnis konsumen bila berhasil membeli Tiktok.

TIKTOK SAAT INI DILARANG DI AS

Ilustrasi aplikasi TikTok.
Ilustrasi aplikasi TikTok. (Foto: Ascannio/Shutterstock)

Tiktok sendiri saat ini tengah dilarang untuk beroperasi di AS karena Gedung Putih khawatir data pengguna Amerika dapat diakses oleh China melalui undang-undang keamanan nasionalnya  yang mengharuskan perusahaan domestik bekerja sama dalam pengumpulan intelijen.

CBS News melansir bila saat ini terdapat 170 juta pengguna aktif Tiktok di AS.

AS menilai banyak kerugian bagi warganya bila Tiktok diizinkan terus beroperasi diantaranya penggunaan data yang dinilai dapat digunakan untuk beberapa hal seperti:

1. Kepentingan spionase karena aplikasi tersebut merilis lokasi, preferensi pengguna dan kontak pemakainya

2. Melindungi pengusaha lokal AS 

3. Melarang penyebaran hoax dan disinformasi serta propaganda di antara warga AS

4. Aplikasi Tiktok dianggap ancaman karena melacak dan membuat profil pejabat pemerintah dan warga negara penting di AS

TRUMP TUNDA PELARANGAN TIKTOK

Trump saat ini menunda pelarangan Tiktok selama 75 hari dengan dukungan dari kongres yang juga ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada April.

UU tersebut mengharuskan Tiktok untuk dilarang di AS mulai dari 19 januari 2025, namun Trump menundanya.

Larangan tersebut, kata Trump akan dicabut bila Tiktok mau dibeli oleh perusahaan dari AS. 

Menurut Trump, kepemilikian 50 persen saham Tiktok oleh pemerintah AS akan menjadi sebuah strategi bisnis yang sangat hebat bagi Tiktok karena menurut Trump, AS adalah sekutu paling hebat.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru