ROMA — Sindikat kejahatan terorganisir Italia terlibat dalam kebakaran hutan yang telah menghancurkan wilayah selatan negara itu.
Hal ini terjadi saat Eropa Selatan tengah bergulat dengan salah satu gelombang panas terburuk dalam beberapa dekade terakhir, dimana angin panas dan kondisi kering telah memicu kebakaran hutan yang telah menewaskan sedikitnya lima orang dan jutaan hewan liar di Italia.
Politico merilis bahwa perubahan iklim dan pengelolaan hutan yang buruk merupakan faktor yang berkontribusi dalam kebakaran tersebut.
Para pemerhati lingkungan, kelompok kampanye dan petani mencurigai keterlibatan mafia karena para mafia termovitasi akan kontrak rebosiasi yang besar. Selain itu para mafia di Italia juga ingin memiliki lahan bekas kebakaran hutan membangun panel surya.
Disebutkan bahwa ketika Italia menerima tahap pertama dana pemulihan ekonomi pasca pandemi dari Uni Eropa sebesar €209 miliar dalam bentuk hibah dan pinjaman, organisasi kriminal mencari keuntungan dari dana yang dialokasikan untuk transisi hijau.
Padahal, kebakaran telah menyapu 120.000 hektar lahan di Italia sejauh musim kebakaran ini, sekitar tiga kali rata-rata nasional tahunan.
Serikat petani Coldiretti mengatakan sebagian besar kerusakan terjadi di taman nasional, termasuk hutan beech kuno yang dilindungi UNESCO di taman nasional Aspromonte di Calabria yang akan membutuhkan setidaknya 15 tahun untuk pulih.
Menteri Transisi Ekologi Italia, Roberto Cingolani mengatakan bahwa sekitar 70 persen kebakaran di negaranya dipicu oleh manusia, dan 2 persen lainnya terjadi akibat fenomena alam seperti sambaran petir.
“Kebakaran muncul dengan sangat hebat di banyak kasus,” katanya kepada parlemen awal bulan ini.
Mereka yang mendapat manfaat finansial dari kebakaran secara historis adalah petugas pemadam kebakaran paruh waktu yang dibayar per jam, perusahaan swasta armada pesawat dan helikopter pemadam kebakaran serta oknum yang ingin mengubah lahan untuk dijadikan sebagai area pembangunan atau padang rumput.
Italia telah mencoba mengurangi penyebab kebakaran hutan dengan mengeluarkan Undang-Undang di tahun 2000 yang melarang alih fungsi hutan menjadi padang rumput selama 15 tahun atau untuk pembangunan gedung selama 10 tahun setelah kebakaran.
Tetapi efektivitas undang-undang tersebut ternyata bergantung pada dewan lokal yang memiliki sumber daya yang buruk untuk memperbarui daftar kebakaran hutan.
Meskipun belum pernah ada penyelidikan mendalam di Italia, namun kebakaran hutan ditengarai terjadi karena keterlibatan mafia atas beberapa wilayah. Kebakaran digunakan sebagai alat mengintimidasi dan pembalasan saat sengketa tanah terjadi.
Sementara para ilmuwan mengatakan bahwa pemanasan global membuat gelombang panas muncul lebih sering. Suhu tinggi umumnya tidak cukup untuk memicu kebakaran namun berkontribusi pada penyebaran api yang cepat.
Dan mengingat 80 persen kebakaran hutan dan 55 persen kejahatan terkait kebakaran hutan terkonsentrasi di wilayah yang merupakan kubu mafia, tidak mengherankan jika penduduk setempat mencurigai keterlibatan massa.
“Orang-orang mencoba mengatakan kebakaran terjadi karena cuaca lebih panas dan lebih sedikit hujan, tapi itu omong kosong,” kata Enrico Fontana, salah satu pemimpin LSM Legambiente, yang mendokumentasikan kejahatan lingkungan yang dilakukan oleh kelompok mafia.
“Klaim bahwa semua kebakaran ini karena alam, kurangnya manajemen, dan pyromaniac sama sekali tidak kredibel. Berapa banyak pyromaniac yang ada?” tanyanya.
“Tidak selalu jelas apa motivasi para mafia,” katanya.
“Ciri khas mafia adalah tidak peduli dengan lingkungan dan alam,” tambahnya lagi.
Vincenzo Linarello, seorang petani dan juru bicara Goel, sebuah konsorsium petani yang telah bersatu melawan mafia di Calabria mengatakan bahwa tidak terpikirkan bahwa mafia Ndrangheta yang berbasis di wilayah itu bisa terlepas dari api saat kebakaran terjadi beberapa waktu lalu.
Semua Demi Uang
Kata Linarello kawasan hutan yang terkena dampak paling parah saat kebakaran terjadi. Jadi target mafia yang paling mungkin adalah proyek reboisasi yang didanai publik.
Dua investigasi terhadap kriminal terbesar di Calabria telah mengungkapkan bahwa klan mafia terlibat dalam penyusupan hutan dan industri kehutanan.
Ia mengatakan bahwa kayu, alam, dan keanekaragaman hayati adalah harta yang sangat besar di wilayah Italia. Keberadaan mereka di alam yang membuat Italia unik diantara seluruh negara-negara di Eropa dan membuat warganya makmur di bidang pariwisata dan pembangunan.
“Membakarnya adalah tindakan paling bodoh dan merugikan diri sendiri yang bisa dibayangkan,” jelasnya.
Teori lain: mafia mencari uang dengan menyewakan panel surya
Komisi anti mafia di Sisilia sedang menyelidiki laporan dari beberapa pemilik tanah yang kebakaran dimulai setelah mereka menolak tawaran untuk menjual tanah mereka ke afiliasi penyedia panel surya.
Claudio Fava, presiden komisi organisasi anti mafia mengatakan kepada situs berita Live Sicili bahwa terjadi pencarian intermiten untuk tanah yang dapat dibeli seharga €30.000 per hektar, sementara 200 aplikasi untuk proyek fotovoltaik telah diajukan ke pemerintah daerah.
Secara teori, karena undang-undang tahun 2000, tanah tidak dapat digunakan untuk panel surya setelah kebakaran, juga tidak dapat digunakan untuk penghijauan dengan uang publik selama bertahun-tahun, kecuali dalam keadaan luar biasa.
Karena kondisi kebakaran yang sangat parah akhirnya Perdana Menteri Mario Draghi pada hari Kamis mengumumkan program reboisasi yang luar biasa.
Legambiente mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, situasinya semakin buruk. Kebakaran hutan yang dipastikan sebagai tindakan kriminal meningkat 8 persen pada tahun 2020 menjadi lebih dari 4.200 di Italia. Sementara kejahatan terkait kebakaran yang dilaporkan ke polisi meningkat 25 persen menjadi 552 persen.