26.4 C
Indonesia

Lorong Wisata Kota Makassar Diprediksi Mampu Dongkrak Industri Perhotelan 

Must read

MAKASSAR – Makassar menjadi salah satu kota di Tanah Air yang ingin berbenah menjadi salah satu kota wisata ciamik nan menarik di beberapa tahun terakhir ini.

Berada di gerbang Timur wilayah Indonesia, Makassar menjadi salah satu kota yang paling banyak menjadi daerah persinggahan bagi turis maupun pebisnis yang hendak mengekplorasi kawasan-kawasan nan eksotis di Indonesia Timur.

Untuk itu, kota ini ingin menunjukkan jati dirinya menjadi kota wisata dengan membangun lorong wisata nan berwarna warni sebagai bagian dari program wisata bentukan dari Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.

Luas Kota Makassar sendiri adalah 175,8 km persegi. Sementara itu, akan terdapat sekitar 1.061 lorong wisata yang disebar di lebih dari 150 kecamatan di kota ini. Sangat fantastis.

Lorong ini diwarnai sedemikian rupa dengan berbagai pesan yang mendidik di dalamnya. Ada juga yang dijadikan sebagai wahana bermain ende-ende yang digemari oleh anak-anak dan orang dewasa.

Dengan kata lain, untuk turis yang suka dengan suasana perkempungan akan betah berlama-lama untuk tinggal di tempat ini.

Lorong Wisata Menumbuhkan Ekonomi Masyarakat

Lorong wisata diprediksi akan mampu mendorong perekonomian masyarakat lewat perhotelan berbasis individu maupun kelompok.

seperti halnya di negara-negara eropa, lorong-lorong wisata yang sudah lebih dulu dikembangkan menjadi area tinggal yang menjadi favorit para turis di seluruh dunia.

Lihat saja Italia. Lorong-lorong rumah warga dari batu dengan jalanan yang sempit menjadi favorit turis untuk didatangi. 

Diantara mereka ada yang tinggal di losmen-losmen milik warga atau hotel-hotel tua yang isinya hanya 3-6 kamar saja.

Rumah tua nan besar diubah menjadi tempat tinggal yang disewakan lewat berbagai media sosial seperti AirBNB. Harga yang ditawarkan juga sangat bervariatif dan tentunya sangat murah. 

Hal serupa juga terjadi di Jepang. Jalanan yang ditata sedemikian bersihnya serta bangunan depan rumah warga yang eksotis dengan tatanan kayu tempo dulu membuat banyak turis memilih tinggal di losmen dan penginapan sederhana milik warga setempat.

Sensasi tinggal di rumah dan tidur di atas tatami juga sajian lain dari kebudayaan yang menjadi daya tarik Jepang. 

Hal demikian juga tengah diusung oleh Walikota Makassar lewat lorong wisatanya. Apakah warga akan semakin kreatif menghidupkan perekonomian di sektor pariwisata perhotelan seperti di Jepang dan Italia? Tinggal menunggu waktu saja karena pemerintah sudah memulainya!

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru