FILIPINA – Sebuah ledakan mengacaukan ibadah Misa Katolik yang diadakan di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi, Filipina selatan, Minggu (3/12).
Ledakan diduga serangan bom yang terjadi pada pagi hari itu mengakibatkan tiga orang tewas dan melukai sembilan lainnya.
Kepada wartawan, Brigadir Jenderal Allan Nobleza selaku direktur kepolisian daerah mengaku pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan atas ledakan tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa telah muncul dugaan yang menyebut peristiwa mematikan itu merupakan aksi balas dendam kelompok militan pro-ISIS.
Sehari sebelum terjadi ledakan, Sabtu (2/12), pihak militer Filipina mengatakan bahwa kelompok Dawlah Islamiah-Filipina di Mindanao berencana melancarkan serangan di Provinsi Maguindanao del sur.
Pada Jumat (1/12), pihak militer meluncurkan serangan udara yang menewaskan 11 militan dari kelompok tersebut.
Pada tahun 2017, Kota Marawi sendiri menjadi lokasi pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan militan yang berhubungan dengan ISIS.
Pertempuran tersebut berlangsung selama lima bulan.
“Kekerasan tidak mempunyai tempat dalam masyarakat yang beradab, dan hal ini sangat menjijikkan di institusi pendidikan tinggi seperti MSU,” kata pihak universitas dalam sebuah pernyataan.
“Kami berdiri dalam solidaritas dengan komunitas Kristen kami dan semua orang yang terkena dampak tragedi ini,” sambung pernyataan itu.
Akibat kejadian ini juga, pihak universitas menangguhkan kegiatan akademik hingga pemberitahuan selanjutnya sementara staf keamanan tambahan telah dikerahkan.