MEDAN – Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri La Ode Ahmad Bolombo meminta agar aparatur desa di seluruh Indonesia memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menjalankan pemerintahan lewat pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).
Beberapa kemampuan yang diharapkan oleh La Ode untuk dimiliki oleh para aparat desa diantaranya adalah menjalankan pemerintahan, merencanakan pembangunan yang berkelanjutan dan mampu menjaga integritas.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap aparatur desa memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menjalankan pemerintahan, merencanakan pembangunan yang berkelanjutan, dan tentunya, menjaga integritas dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, desa-desa di Indonesia dapat mencapai kemandirian dan kesejahteraan yang diharapkan,” tutur La Ode dalam pembukaan pelatihan P3PD di semarang dan disaksikan secara daring oleh seluruh peserta di Indonesia pada Kamis (22/8/2024)
Sebagai informasi, pelatihan program P3PD terus berlanjut. Sumatera Utara tak ingin ketinggalan, dimana dalam keterangan yang diterima oleh Redaksi The Editor pada Selasa (27/8/2024) hari ini diketahui bila 2.569 desa akan ikut pelatihan P3PD yang perdana dilakukan pada tanggal 21-24 Agustus 2024 kemarin.
Danli Pasko Timisela, Monitoring and Evaluation Specialist from P3PD’s Regional Management Consultant (RMC) North Sumatera mengatakan di tahun 2024 ini akan ada 7 putaran (batch) pelatihan P3PD di Sumatera Utara.
Di putaran 1, lanjutnya, 227 desa mengirimkan 866 aparat untuk ikut pelatihan di 29 kelas yang tersebar di 8 hotel di Kota Medan.
Kata Danli, para peserta mendapatkan materi yang komprehensif terkait tata kelola pemerintahan desa, strategi pembangunan desa yang berkelanjutan, serta mekanisme pencegahan korupsi yang harus diterapkan di tingkat desa.
PELATIHAN P3PD BIKIN APARAT TAK LAGI MENUNGGU PERINTAH PIMPINAN
Kata Danli, pembukaan pelatihan P3PD di Sumatera Utara sendiri dilakukan langsung oleh Kepala Dinas PMD Dukcapil Provinsi Sumatera Utara Parlindungan Pane langsung dari Hotel Griya Medan.
Parlindungan meminta agar setiap peserta memberikan perhatian penuh selama mengikuti pelatihan agar dapat memperoleh nilai tambah lewat pelatihan ini.
Karena, bila lolos mengikuti pelatihan ini, maka setiap aparat desa akan memiliki inovasi yang kreatif dalam membangun dan mengelola daerahnya masing-masing.
“Tidak hanya menunggu perintah pimpinan,” kata Parlindungan.
Tak hanya itu, Parlindungan juga mengatakan bila aparat desa juga pasti Lebih terbuka pada publik dan memiliki kemampuan sebagai pemimpin dalam merencanakan pembangunan desa.
PARA PESERTA BOLEH SALING BERBAGI PENGETAHUAN
Danli Pasko Timisela juga mengatakan bila pelatihan ini juga akan jadi momen bagi aparat desa untuk saling mengenal dan berbagi pengetahuan dalam mengelola desa mereka.
Ia berharap jaringan kerja sama antar desa dapat semakin kuat baik di tingkat lokal atau pusat.
Putaran selanjutnya akan dilaksanakan dalam beberapa minggu ke depan dengan target menjangkau seluruh desa yang ada di Sumatera Utara.
“Harapannya, seluruh aparatur desa yang mengikuti pelatihan ini akan dapat menerapkan ilmu yang didapatkan untuk kemajuan dan kesejahteraan desa masing-masing,” kata Danli.
Khusus untuk wilayah Sumatera Utara, ia berharap pelatihan ini dapat menciptakan pemerintahan desa yang lebih baik, akuntabel dan bebas dari praktik-praktik korupsi.
