JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima penghargaan tinggi dari negara-negara Arab atas konsistensi kepemimpinan Indonesia dalam isu Palestina.
Penghargaan tersebut disampaikan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair S.M. AlShun dalam pertemuan di kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa (2/4).
“Seluruh rakyat Indonesia terlibat dalam mendukung perjuangan Palestina. Saya hargai keaktifan Anda di berbagai organisasi internasional dalam memperjuangkan Palestina,” ujarnya, dilansir dari laman resmi kementerian.
Selain Zuhair, pertemuan tersebut juga dihadiri duta besar Yordania, Arab Saudi, Aljazair, Suriah, Oman, dan Mesir.
Turut hadir pula perwakilan dari kedutaan besar Bahrain, Mauritania, Yaman, Libanon, PEA, Irak, Libia, Qatar, Kuwait, Tunisia, Sudan, Somalia, dan Maroko.
Pertemuan tersebut dilaporkan berlangsung selama satu jam dengan perkembangan isu Palestina, terutama Gaza, menjadi pokok pembicaraan.
Para Duta Besar memperhatikan dengan saksama semua langkah yang telah dilakukan Indonesia selama ini untuk isu Palestina.
Selama berbincang-bincang, Menlu Retno menyampaikan pentingnya kesatuan sikap dan posisi dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina, serta memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung Palestina.
Untuk itu, Indonesia dan negara-negara Arab disebutnya dapat fokus pada tiga hal utama.
Pertama, memastikan implementasi Resolusi 2728 (2024) yang memuat isu gencatan senjata.
“Indonesia menyambut baik resolusi tersebut. Namun demikian kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan resolusi tersebut dapat diimplementasikan dan dihormati oleh Israel,” kata Menlu Retno.
Ia menyampaikan bahwa sejatinya sudah banyak resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Palestina. Jika resolusi-resolusi tersebut diimplementasikan, situasi Palestina tidak akan seperti saat ini.
Ia pun menyayangkan bahwa setelah resolusi 2728 tersebut dikeluarkan, Israel tetap melanjutkan serangannya.
Kedua, mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB. Indonesia mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB dan mengajak para duta besar agar negaranya juga melakukan hal yang sama.
Ketiga, mendukung upaya untuk menyelamatkan UNRWA, mengingat peran UNRWA dalam membantu pengungsi Palestina.
Menlu Retno mengapresiasi negara-negara yang telah memutuskan untuk kembali memberikan dukungan keuangan, setelah sebelumnya memutuskan untuk menangguhkannya.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno mengecam serangan Israel atas gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
Aksi tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional yang jelas mengatur bahwa fasilitas diplomatik harus dilindungi.