20.7 C
Indonesia

Kepala Sekolah SD Sukadame, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo Potong Dana Bansos Untuk Siswa Miskin. Berikut Liputannya!

Must read

THE EDITOR – SK, Kepala Sekolah SD Negeri 040528 Sukadame, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Indonesia dikabarkan melakukan pungutan liar (pungli) kepada orang tua miskin penerima program bantuan sosial Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebesar Rp100.000 per anak.

ADH (50) salah satu ibu dari siswa penerima dana BSM mengatakan bila selama ini, anak mereka mendapatkan bansos tersebut melalui rekening Simpanan Pelajar (SimPel) di bank, yaitu BRI sebesar Rp450.000 per anak.

Baca Juga: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Maafkan Guru SD Negeri Sukadame Yang Meminta Uang Kepada Penerima BSM, Tapi Dengan Syarat!

Namun, sejak SK menjabat di tahun 2021, aturan tersebut berubah. Dana Bansos yang seharusnya langsung masuk ke rekening BRI masing-masing anak, kini berubah sistem menjadi ‘tunai’.

Baca Juga:

“Semua orang tua dipanggil satu per satu ke kantor kepala sekolah dan dijelaskan kalau mereka harus membayar sekarang 100.000 per anak untuk dana operator, untuk foto copy kesana kemarin beserta ongkosnya kesana kemari dan uang capek para guru sekian orang,” kata ADH menirukan suara Sesanna Kembaren kala itu.

ADH mengatakan bila aturan ini sudah berlaku selama 4 tahun, namun tidak ada orang tua murid penerima Bansos berani melaporkan atau memviralkan ke media sosial karena khawatir anak mereka tidak akan mendapat dana SimPel tersebut.

Karena SK sempat mengancam orang tua murid yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut maka di tahun berikutnya dana SimPel akan dialihkan kepada anak yang lain.

“Kalau nggak ada toleransi untuk dikasih sama guru, kemungkinan tahun depan akan kami berikan ke anak sekolah lain,” kata ADH kembali menirukan suara kepala sekolah.

SK juga mengaku kepada orang tua murid bila dana BSM yang mereka terima tidak berasal dari pemerintah. 

“Katanya bukan bansos, melainkan ‘dana coba-coba’ yang diberikan kepada orang tua yang dipilih dan diseleksi oleh SK,” ungkapnya.

Karena khawatir tidak menerima lagi, orang tua murid penerima dana BSM merelakan uang tersebut dipotong setiap kali anggarannya dicairkan oleh pemerintah.

Kondisi kehidupan ADH sendiri cukup memprihatinkan. Ia adalah seorang janda yang suaminya telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Kini ia harus menghidupi 5 orang anaknya yang tiga di antaranya masih duduk di bangku sekolah SD. ADH hidup sebagai buruh tani dengan gaji Rp110.000 per hari. 

Kondisi serupa juga dialami oleh MG, orang tua murid lain penerima dana BSM dari SD Negeri Sukadame.

Ia dan 3 anaknya kini sudah hidup tanpa ayah mereka. Dana BSM menjadi harapan MG di saat tahun ajaran baru. 

“Jadi, rasanya tidak begitu berat bila bisa menerima dana tersebut. Kalau dipotong tanpa alasan jelas, apa memang semua sekolah begitu?” tanya MG.

“Kami tanya guru-guru katanya mereka tidak tahu menahu dan tidak menerima uang seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah,” ungkap ADH.

DI KANTOR KADISDIK SK MENGAKU MEMANG MEMINTA UANG KE ORANG TUA DAN DIPAKAI UNTUK MAKAN BERSAMA 2 REKAN GURU LAINNYA

Melalui sambungan telepon yang difasilitasi oleh Kepala Dinas Pendidikan pada Rabu (20/11/2024) sekitar pukul 16.30 WIB, The Editor mendapat kesempatan untuk mendengarkan langsung keterangan SK.

“Kami sudah panggil kepala sekolah dan kita akan dengarkan bersama-sama keterangannya dan bagaimana kasus ini bisa terjadi,” Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia Anderiasta Tarigan.

Dalam pembicaraan tersebut, SK akhirnya mengakui bila ia memang pernah meminta uang kepada orang tua murid terkait dana BSM yang diterima oleh siswa dan siswi miskin sejak tahun 2023.

“Saya meminta maaf karena sebenarnya hal tersebut tidak boleh saya lakukan,” katanya dengan suara pelan.

SK juga mengakui bila ia melakukan tindakan seperti ini sebanyak 2 kali yaitu tahun 2023 dan 2024, tepatnya sejak awal menjabat sebagai kepala sekolah di desa tersebut.

Total uang yang ia kumpulkan dari orang tua siswa saat itu menurut penuturan SK berkisar di angka Rp500.000 saja.

Ia juga mengatakan uang sebesar Rp500.000 itu ia juga berikan kepada 2 guru lainnya yang ia sebutkan secara rinci mengajar di kelas 6 dan kelas 1.

“Makan kami bersama Bu (dengan uang 500.000 itu),” tutupnya.

KANTIN SEKOLAH ISINYA MINUMAN PEWARNA DAN MIE GELAS SERTA CIKI

Kantin Sekolah SD Negeri 040528 Sukadame (FOTO; Istimewa/THE EDITOR)
Kantin Sekolah SD Negeri 040528 Sukadame (FOTO; Istimewa/THE EDITOR)

SK juga dikabarkan mempekerjakan 2 orang anaknya di sekolah tersebut di bagian operator dan kantin sekolah.

Dari pantauan The Editor, kantin tersebut hanya menyediakan makana seperti ciki, mie gelas, gorengan dan minuman yang mengandung pewarna.

“Anak-anak hanya boleh jajan di sana, tidak boleh keluar,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru