26.4 C
Indonesia

Kapan Dan Mengapa Wanita Kristen Harus Mengenakan Tudung Kepala Mereka?

Jenis-jenis tudung kepala dalam Alkitab

Must read

JAKARTA – Kapan dan mengapa seorang wanita Kristen harus mengenakan tudung kepala sehubungan dengan ibadatnya?

Selain sebagai salah satu perlengkapan pakaian, tudung kepala memiliki makna rohani yang penting di kalangan hamba Allah yang berkaitan dengan kekepalaan dan ketundukan.

JW.ORG merilis bahwa sejak jaman alkitab tudung kepala dipakai dalam dua kegiatan, yakni berdoa dan bernubuat. Di jaman sekarang masih banyak orang kristen yang memakai tudung saat berdoa. Sementara bernubuat diterapkan untuk kegiatan mengajarkan hal-hal berdasarkan Alkitab, yang dilakukan seorang pelayan Kristen.

Namun wanita tidak harus selalu menggunakan tudung saat berdoa. Situasi yang membuat dan mengharuskan seorang wanita harus memakai tudung kepala.

Dalam lingkungan keluarga, wanita harus memakai tudungnya saat tengah berdoa dan bernubuat. Misalnya saat tengah memandu pelajaran Alkitab dimana suaminya juga hadir, dengan memakai tudung kepala artinya si wanita mengakui wewenang suaminya. Wanita juga akan memakai tudung kepala saat Ia tengah mengajar dan berdoa bersama dengan anak laki-lakinya.

Sementara itu dalam gereja atau pertemuan rohani, wanita akan memakai tudung kepala saat diminta menggantikan tugas pria saat bertugas. Hal ini wanita lakukan sebagai bentuk pengakuan bahwa wanita melaksanakan tugas memimpin peribadatan yang biasanya hanya diberikan wewenangnya kepada pria.

Meski demikian, banyak segi dalam ibadat yang tidak mengharuskan seorang mengenakan mengenakan tudung kepala. Misalnya, jika wanita tengah memberikan komentar di pertemuan, melakukan pelayanan dari rumah ke rumah bersama suaminya atau pria lain yang memberikan pelajaran Alkitab atau tengah berdoa bersama.

Jenis Tudung Kepala

Di kalangan orang Ibrani, tutup kepala tidak begitu ditonjolkan sebagai salah satu perlengkapan pakaian yang dikenakan sehari-hari. Jika perlu, adakalanya rakyat jelata memakai mantel atau jubah sebagai tutup kepala.

Namun, tudung kepala yang indah sering kali dikenakan oleh pria-pria yang menduduki jabatan resmi, juga oleh pria maupun wanita pada perayaan atau peristiwa khusus.

Sementara itu Imam-imam Israel memiliki model tutup kepala yang sudah ditetapkan.

Jenis-Jenis Tudung Kepala dalam Kitab-Kitab Ibrani

1. Tutup kepala pertama yang disebutkan dalam Alkitab adalah kain kepala yang Ribka kenakan ketika ia bertemu dengan Ishak.

JW.ORG mengatakan bahwa kata Ibrani yang digunakan untuk kain kepala Ribka tersebut adalah tsa·ʽifʹ, yang di ayat-ayat lain diterjemahkan menjadi selendang.

2. Serban atau dalam bahasa Ibrani disebut juga dengan mits·neʹfeth. Alkitab menyebutkan bahwa serban seorang Imam Besar terbuat dari linen halus dan dililitkan pada kepala, dimana bagian depannya terdapat lempeng emas yang diikat dengan tali biru.

Tutup kepala yang indah milik imam-imam bawahan juga dililitkan di kepala. Namun sebutan untuk tudung kepala mereka itu bukan mits·neʹfeth, melainkan migh·ba·ʽahʹ.

Tudung Imam bawahan ini bentuknya berbeda dan tidak serumit serban yang dipakai oleh Imam Besar. Selain itu, tutup kepala imam bawahan tidak memiliki lempeng emas.

Alkitab juga menuliskan bahwa kaum wanita kadang-kadang memakai serban yang dalam bahasa Ibrani disebut tsa·nifʹ.

Tsa·nifʹ juga dipakai untuk serban kerajaan yang dipakai oleh Imam Besar sebagai penutup kepala.

Sementara itu, serban yang dipakai oleh pengantin pria disebut dengan Peʼerʹ. Peʼerʹ juga dijadikan sebagai simbol sukacita dan dipakai oleh wanita dan imam-imam sebagai tudung kepala.

3. Ikat kepala yang dalam bahasa Ibrani disebut syevi·simʹ. Terbuat dari jalinan kain dan memiliki banyak liontin. Nabi Yehezkiel menguraikan bahwa ikat kepala ini dipakai oleh para pejuang Khaldea yang berwarna warni dan banyak hiasannya.

4. Topi. Alkitab menuliskan bahwa tiga pemuda rekan Nabi Daniel berpakaian lengkap dan mengenakan topi yang dilemparkan ke dalam tanur Nebukhadnezar. Topi yang mereka kenakan itu adalah petunjuk gelar atau pangkat mereka. Ada yang beranggapan bahwa topi tersebut berbentuk kerucut.

Siapa Yang Pakai Tudung Kepala Di Jaman Dahulu

Tutup kepala pada zaman dahulu para raja, pemimpin, dan bangsawan diperlihatkan mengenakan berbagai macam tudung kepala, sedangkan rakyat jelata sering kali digambarkan tanpa tutup kepala, atau kadang-kadang memakai tutup kepala yang agak ketat.

Bentuk tudung kepala yang sangat mirip dengan yang ada di Timur Tengah sekarang adalah kaffiyeh, yang dikenakan oleh orang Badui. Tudung itu terdiri dari sehelai kain persegi yang dilipat sehingga tiga ujungnya terjuntai di punggung dan bahu.

Tudung ini diikatkan pada kepala dengan seutas tali sehingga hanya wajah yang kelihatan sedangkan kepala dan leher terlindung dari sinar matahari dan angin. Tutup kepala seperti itu dikenakan oleh orang-orang Ibrani pada zaman dahulu.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru