31.4 C
Indonesia

Jejak Rover-BRM Yang Pernah Melaju di Le Mans

Must read

PRANCIS – Peralihan dari mobil berbahan bakar minyak ke mobil listrik tengah digencarkan di seluruh dunia, dengan isu kerusakan lingkungan menjadi salah satu motor penggerak di baliknya.

Mobil listrik diklaim jauh lebih ramah lingkungan dan cocok menggeser mobil berbahan bakar minyak yang telah berjaya selama kurang lebih satu abad lamanya.

Akan tetapi, sebelum sampai ke titik ini, berbagai eksperimen untuk menciptakan kendaraan berbahan bakar lain juga telah dilakukan.

Salah satunya adalah teknologi unit turbin gas (mesin jet) yang ramai diuji coba pada tahun 1960-an.

Pada periode tersebut, perusahaan pembuat mobil Rover bahkan mengembangkan jenis mobil balap dari prototipe yang sukses–yang hingga memenangkan hadiah sebesar 250 ribu francs pada tahun 1963.

Hasil tersebut membuat tim pembuat Rover-BRM membawanya pulang ke Inggris untuk kembali mengembangkannya agar siap mengikuti balapan Le Mans yang berlangsung selama 24 jam pada tahun 1964.

Beberapa bulan setelahnya, kendaraan itu telah dilengkapi dengan body kokpit tertutup yang benar-benar baru dan mesin turbin 150-hp 2S/150R.

Mesin itu direvisi lengkap dengan penukar panas keramik yang secara dramatis mengurangi konsumsi bahan bakar.

Dengan semua perangkat keras baru itu, kendaraan tersebut dianggap memenuhi syarat untuk masuk secara resmi di kelas 2 liter dan mendapatkan nomor 26.

Sayangnya, setelah salah satu sesi latihan di Prancis, mobil itu mengalami tabrakan dan keadaan akhirnya rusak parah.

Oleh karena mobil tidak dapat diperbaiki tepat waktu, perjalanan tim pun terpaksa harus dihentikan dan mereka mundur dari pertandingan.

Meskipun begitu, mereka bangkit tak lama setelahnya. Dalam balapan yang diadakan setahun kemudian, Rover-BRM terlihat kembali ke Circuit de la Sarthe sebagai entri resmi.

Sesi latihan dan kualifikasi berakhir tanpa insiden. Graham Hill dan Jackie Steward saat itu menjadi dua orang yang berbagi tanggung jawab membawa tim ke kemenangan.

Di antara banyaknya Ferrari dan Ford GT40, mobil turbin Inggris itu menampilkan performa awal yang menjanjikan dan berada di sekitar sepuluh besar.

Akan tetapi, seiring berjalannya balapan, mesin mulai terlalu panas. Akibatnya, tim terpaksa mengurangi level tenaga, sehingga Hill dan Steward tidak dapat memanfaatkan potensi penuh mobil tersebut.

Meskipun begitu, keduanya berhasil mengakhiri balapan dengan mengamankan posisi ke-12 secara keseluruhan dan kedua di kategorinya.

Itu kemudian dinilai sebagai prestasi luar biasa untuk sebuah kendaraan bertenaga jet yang dikembangkan dari nol hanya tiga tahun sebelumnya.

Setelah Le Mans, mobil tersebut melakukan tur ke sejumlah pameran mobil paling terkenal di dunia dan kemudian digunakan untuk berbagai uji ketahanan di jalan umum.

Pada tahun 1974, Rover-BRM pensiun dari ‘tugas aktifnya’, dan saat ini ditampilkan di Heritage Motor Center yang berlokasi di Gaydon, Warwickshire, Inggris.

Delapan tahun lalu, setelah restorasi menyeluruh selesai, Rover-BRM yang ikonik kembali ke Le Mans dan menarik banyak perhatian.

Meskipun mesin turbin gas tidak pernah merevolusi industri otomotif, prototipe Inggris yang menakjubkan ini tercatat dalam sejarah sebagai mobil balap bertenaga jet pertama yang berkompetisi di Le Mans.

 

Sumber: Auto Evolution

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru