AMERIKA SERIKAT – Elon Musk resmi mengakuisisi platform media sosial Twitter dan kini menjadi pemiliknya yang sah. Tak lama setelah memperoleh posisi barunya, ia dikabarkan telah siap dengan sejumlah rencana.
Salah satunya adalah penerapan tarif untuk status verified alias centang biru yang dimiliki oleh banyak akun resmi.
Tidak tanggung-tanggung, biayanya mencapai $19,99 per bulan, atau sekitar Rp300 ribu.
Dilansir dari The Verge, skema ini sejatinya masuk ke dalam pembaharuan tarif berlangganan Twitter Blue dari sebelumnya $4,99 (sekitar Rp77 ribu) per bulan menjadi lebih dari empat kali lipatnya.
Layanan Twitter Blue yang sebelumnya bersifat opsional pun menjadi wajib bagi para pengguna akun bercentang biru dalam aturan baru ini.
Sebagai informasi, layanan ini pertama kali dirilis pada Juni tahun lalu dan menawarkan sejumlah “fitur premium” seperti edit tweet, undo tweet, dan lain-lain.
Meskipun terdengar menarik, layanan ini sejatinya belum diluncurkan secara meluas dan merata.
Mengutip Kompastekno, Twitter Blue baru tersedia di wilayah Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru saja.
Adapun nantinya para pengguna akun bercentang dapat memutuskan dalam waktu 90 hari, apakah akan mengikuti skema Twitter Blue yang baru atau kehilangan tanda verified-nya.
Perombakan layanan ini tentu tidak hanya mengejutkan para pengguna, melainkan juga para pegawai Twitter.
Pasalnya, mereka dikabarkan hanya memiliki waktu hingga 7 November nanti untuk merampungkan perubahannya.
Jika tidak selesai tepat waktu, mereka terancam dipecat.
Mereka juga dilaporkan telah bekerja lembur hingga larut malam selama akhir pekan semenjak Twitter diakuisisi Elon Musk pada Kamis (27/10).