THE EDITOR – Bursa Kripto Iran, Nobitex, mengalami peretasan besar-besaran dengan kerugian yang ditaksir mencapai US$90 juta. Aksi ini diklaim tidak terlepas dari perangnya melawan Israel.
Dilansir Kamis (19/6), Aktivis Pro-Israel, Gonjeshke Darande mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan peretasan terhadap Nobitex. Ia memperingatkan bahwa data internal dan kode sumber bursa kripto itu akan dipublikasikan segera untuk publik.
Warta Ekonomi mengatakan bila dari penuturan Darande, situasi aset yang masih tersisa dalam bursa juga dalam bahaya. Aset-aset tersebut berupa sejumlah aset kripto mulai dari bitcoin, tron hingga dogecoin.
Adapun aset kripto yang telah dicuri diketahui dikirim ke dompet yang menggunakan alamat vanity address yang bersifat provokatif, seperti:
- TKFuckiRGCTerroristsNoBiTEXy2r7mNX
- 0xffFFfFFffFFffFfFffFFfFfFfFFFFfFfFFFFDead
- 1FuckiRGCTerroristsNoBiTEXXXaAovLX
- DFuckiRGCTerroristsNoBiTEXXXWLW65t
Gonjeshke Darande mengatakan bahwa bursa kripto ini merupakan bagian dari Iran. Nobitex ditutuh telah membantu pemerintah setempat untuk menghindari sanksi internasional dengan memfasilitasi transaksi berbasis kripto.
Pihak Nobitex telah mengonfirmasi adanya serangan melalui pernyataan resmi di X. Namun perusahaan tersebut tidak menyebutkan jumlah kerugian atau konfirmasi jumlah aset yang dicuri.
Peretasan ini tampaknya tidak sepenuhnya bermotif keuntungan finansial. Dana yang dicuri dikirim ke alamat kustom yang dibuat dengan metode brute force, yaitu penciptaan pasangan kunci kriptografi dalam jumlah besar hingga ditemukan kombinasi karakter tertentu yang diinginkan.
Bitcoin Terguncang Konflik Israel-Iran, Upbit Ingatkan Investor Pentingnya Diversifikasi
Dalam beberapa hari terakhir, pasar aset kripto mengalami tekanan signifikan menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah. Harga Bitcoin, yang sempat menyentuh titik terendah di US$104.601, kini diperdagangkan di kisaran US$106.662, mencerminkan fluktuasi sekitar 2% dalam kurun 24 jam terakhir.
Konflik berskala besar antara Israel dan Iran, termasuk laporan mengenai eskalasi nuklir, memicu ketidakpastian di pasar global dan mendorong investor untuk menarik diri dari aset berisiko tinggi. Tidak terkecuali pasar kripto, yang meskipun kerap disebut sebagai alternatif terhadap sistem keuangan tradisional, tetap menunjukkan sensitivitas terhadap ketegangan geopolitik.
Melihat kondisi ini, Upbit Indonesia menegaskan pentingnya sikap tenang, kesiapan, dan pandangan jangka panjang bagi para pelaku pasar. “Kami memahami bahwa situasi global yang penuh ketidakpastian bisa menimbulkan kekhawatiran. Namun, perlu diingat bahwa volatilitas adalah bagian dari dinamika alami pasar aset digital,” ujar Resna Raniadi, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia.
“Fundamental teknologi blockchain tetap kuat. Dalam jangka panjang, kami percaya potensi aset digital tidak hanya bertahan, tetapi akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi global,” lanjutnya.
Upbit Indonesia juga mengingatkan kembali pentingnya diversifikasi portofolio serta memahami profil risiko masing-masing investor. Dalam situasi global yang dinamis, strategi investasi yang seimbang dan informatif menjadi kunci untuk menjaga kestabilan dan ketahanan finansial.
“Penting bagi investor untuk memahami profil risikonya masing-masing, tidak mengambil keputusan berdasarkan kepanikan sesaat, dan menjaga diversifikasi portofolio sebagai bentuk perlindungan diri,” tambah Resna.
Upbit Indonesia sebagai platform jual beli aset kripto yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghadirkan berbagai fitur untuk mempermudah pengguna, mulai dari interface dan fitur yang ramah pemula, sistem keamanan berstandar global, hingga berbagai konten edukatif untuk membantu pengguna memahami dunia kripto secara lebih menyeluruh.