CHINA – Seorang influencer China berusia meninggal pada Sabtu (10/6) pekan lalu dalam upayanya menurunkan berat badan di sebuah fasilitas khusus.
Influencer yang baru berusia 21 tahun itu dikenal sebagai Cuihua. Ia mendaftar untuk model kamp tertutup dengan kehidupan sehari-harinya di tempat itu hanya berfokus pada kebugaran, Shanghai Morning News melaporkan.
Di kamp yang berlokasi di Provinsi Shaanxi itu, Cuihua akan berpartisipasi dalam latihan berintensitas tinggi dan menjalankan diet ketat untuk memfasilitasi penurunan berat badannya.
Biasanya, pada malam harinya, ia akan melakukan siaran langsung (live streaming) dan berlatih dengan disaksikan oleh penggemarnya.
Kepada penontonnya, Cuihua mengklaim bahwa ia awalnya kehilangan 57 pound (sekitar 26 kilogram) dalam dua bulan, dan terus menurunkan 23 pound (sekitar 10 kilogram) lagi selama enam bulan berikutnya.
Di akun media sosialnya, ia menyatakan bahwa tujuannya adalah kehilangan total 200 pound (sekitar 90 kilogram).
Video-video latihan Cuihua di Douyin menunjukkan dirinya melakukan senam atau angkat beban.
Beberapa video juga menampilkan momen ketika ia kesulitan untuk mengikuti latihan, namun ia tak mudah menyerah.
Melansir Insider, per Selasa (12/6) pagi waktu Beijing, video-video tersebut telah bersifat private ketika diperiksa.
Sebelumnya, keluarga Cuihua mengunggah video pada Senin (11/6) melalui akun tersebut guna mengumumkan kepergiannya untuk selama-lamanya.
“Terima kasih kepada semua orang atas dukungan dan cinta Anda untuk Cuihua. Anak kami telah pergi ke surga, dan kami masih memproses semua ini,” kata mereka.
“Kami berharap orang-orang tidak akan disesatkan oleh orang jahat untuk hiburan mereka, yang dapat merugikan orang tua dan keluarga.
“Tolong biarkan anak kita beristirahat dengan tenang, terima kasih!”
Cuihua diketahui memiliki hampir 10.000 pengikut di Douyin.
Berita kematian Cuihua telah memicu perdebatan sengit di media sosial China tentang keamanan cara pelatihannya.
“Penurunan berat badan seperti itu terlalu cepat, dan jantung tidak bisa mengimbanginya!” salah satu komentator top menulis di Douyin.
“Satu pon sehari? Pelatih kebugaran tidak mendorong penurunan berat badan semacam ini. Ini seperti mengirim seseorang ke Hades,” tulis yang lain.
Sebagai informasi, kamp penurunan berat badan memang semakin populer di China.
Program tersebut melibatkan peserta yang menjauh dari kehidupan biasanya dan tinggal di tempat pelatihan selama beberapa bulan.
Di tempat-tempat seperti itu, mereka akan berolahraga dengan pelatih atau kelompok kebugaran dan menerima makanan siap saji.
Akan tetapi, kamp-kamp itu tetap kontroversial dengan orang-orang khawatir bahwa penurunan berat badan yang cepat bisa jadi tidak berkelanjutan atau tidak sehat.
Jiemian News, anak perusahaan dari Shanghai Press Group, melaporkan pada bulan Maret bahwa beberapa peserta yang tidak disebutkan namanya di berbagai kamp di seluruh China terluka akibat pelatihan.
Beberapa dari mereka didiagnosis dengan rhabdomyolysis–kondisi parah dan mungkin fatal ketika otot rusak dan melepaskan racun ke dalam tubuh.
Sumber: Insider