CHINA – Lebih dari seratus orang meninggal dan tiga ratus orang terluka usai gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Provinsi Gansu, China, pada Senin (18/12) malam waktu setempat.
Di Provinsi Qinghai–yang bersebelahan dengan Gansu, dilaporkan setidaknya 13 orang meninggal dan 182 orang terluka akibat gempa yang terjadi pada tengah malam itu.
Melansir TIME, Pusat Jaringan Gempa China menyebut sejumlah gempa susulan bahkan terjadi setelahnya.
Hingga Selasa (19/12) pagi, tercatat sembilan gempa susulan telah terjadi.
Menanggapi terjadinya bencana ini, Presiden China Xi Jinping menyerukan “upaya pencarian dan penyelamatan besar-besaran” terhadap korban terdampak.
Ia juga mengingatkan untuk terus mewaspadai gempa dan perubahan cuaca “untuk mencegah bencana sekunder”, mengingat wilayah di utara negara itu tengah dilanda hawa dingin.
Suhu di area terdampak gempa sendiri diperkirakan bisa mencapai minus sepuluh derajat Celcius–yang bisa menjadi ancaman bagi korban yang masih terjebak di luar ruangan.
Foto-foto dan video-video yang menampilkan dampak gempa itu beredar di media sosial, dengan rumah-rumah terlihat runtuh dan orang-orang terekam berlarian menyelamatkan diri.
Petugas penyelamat terlihat memperbaiki fasilitas pasokan listrik yang rusak akibat gempa, menggali reruntuhan, serta menyiapkan perbekalan bantuan bencana seperti tenda dan tempat tidur lipat.
Pada Selasa pagi, lebih dari 1.000 personel darurat telah memulai operasi penyelamatan di daerah yang terkena dampak.
Para pejabat tinggi provinsi juga telah menuju ke zona bencana semalaman, lapor media lokal.