21.7 C
Indonesia

Data BPS Menyebutkan Bahwa Jumlah Pria Ternyata Lebih Banyak Dari Wanita

Must read

Anak-anak Desa Rumaat membaca di halaman ruang baca BookMas yang masih dalam tahap pembangunan di desa Rumaat

JAKARTA – Media dari seluruh dunia sering menjadikan isu ini sebagai sajian utama di halaman depan koran mereka. Pertambahan jumlah penduduk yang tidak seimbang dinilai jadi penyebab banyak orang yang masih hidup sendiri atau bahasa gaulnya disebut jomblo.

Di Indonesia, yang mayoritas masyarakatnya adalah beragama muslim membuat berbagai macam lelucon terkait perbedaan jumlah pria dan wanita ini. Lelucon ini tidak membuat wanita keberatan karena memang sudah lumrah.

“Salah satu solusi yang mungkin kita bisa ambil adalah dengan mencari pasangan dari pria asing. Kalau pria Indonesia sudah habis semua dan tidak ada yang jomblo, kan begitu solusinya,” Theresia sambil tertawa saat ditanyai oleh The Editor.

Baca Juga:

Namun kali ini, Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan kejutan kepada masyarakat Indonesia. Proyeksi penduduk Indonesia yang dirilis oleh Subdirektorat Statistik Demografi mengatakan bahwa jumlah penduduk pria lebih banyak dari pada jumlah penduduk wanita.

Dari data BPS diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki berjumlah 134 657,6. Sementara jumlah penduduk wanita adalah 131 879,2. Angka ini diperoleh berdasarkan proyeksi penduduk 2015-2045 hasil Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 269,6 juta jiwa pada 2020.

Dari data tersebut juga diketahui bahwa 66,07 juta masyarakat Indonesia saat ini berada dalam kategori usia belum produktif (0-4 tahun). Sementara itu, 185,34 juta lainnya masuk dalam kelompok usia produktif (15-64 tahun). Terakhir adalah jumlah penduduk dengan usia tidak produktif (65 tahun keatas) adalah sebanyak 18,2 juta. Sayangnya, BPS tidak menyebutkan berapa jumlah pria dan wanita yang masih dalam status jomblo alias belum menikah.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru