JAKARTA – Penyanyi Celine Dion kini tengah berfokus pada keluarga dan masa depannya sambil terus menghadapi tantangan kesehatan.
Sosok legendaris ini pada Jumat (15/3) memperingati Hari Kesadaran Sindrom Orang Kaku Sedunia sebuah unggahan di Instagram.
Dalam unggahan tersebut, ia membahas gangguan autoimunnya, dengan mengatakan bahwa itu “adalah salah satu pengalaman tersulit dalam hidup saya”.
Dion menambahkan bahwa ia tetap “bertekad untuk suatu hari nanti kembali ke panggung dan menjalani kehidupan senormal mungkin”.
Foto Dion dan ketiga putranya – René-Charles dan si kembar Nelson dan Eddy – menyertai pesan tulusnya.
Ketiganya adalah anak Dion bersama dengan mendiang suaminya René Angélil, yang meninggal pada tahun 2016.
Sindrom orang kaku (stiff person syndrome/SPS) adalah kondisi neurologis langka yang menyebabkan kejang dan kekakuan otot, dengan peningkatan kepekaan terhadap rangsangan seperti suara, cahaya, dan tekanan emosional yang dapat menyebabkan kejang otot, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke.
Dion pertama kali membagikan diagnosisnya pada tahun 2022. Sejak itu, ia berhenti melakukan tur dan tampil live.
Film dokumenter mendatang tentang penyanyi “My Heart Will Go On” itu, yang ditayangkan di Prime Video, akan mendokumentasikan perjalanannya kembali ke panggung.
Pada Jumat, Dion menulis dalam keterangannya yang mengirimkan “dorongan dan dukungan kepada semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak SPS”.
“Saya ingin Anda tahu bahwa Anda bisa melakukannya! Kita bisa melakukannya!” pungkasnya.