KENDARI – Bupati Konawe Utara Ruksamin kenalkan parang pusaka suku Tolaki (Ta’awu) kepada seluruh tokoh adat, tokoh agama, organisasi masyarakat, jajaran pegawai negeri sipil (PNS) dan masyarakat hari ini, Rabu (29/9) lewat acara Sarasehan, Diskusi dan Deklarasi Damai Merawat Harmoni, Merajut Kebhinekaan Dalam Perbedaan Guna Menjaga Situasi Kamtibmas Yang Kondusif di Wilayah Kabupaten Konawe Utara secara daring.
Dalam sambutannya, Ruksamin mengumumkan tentang penggunaan parang pusaka suku Tolaki (Ta’awu) dalam kegiatan adat dan diluar kegiatan adat suku Tolaki di Sulawei Tenggara.
“Ta’awu tidak bisa di lepaskan dalam kehidupan sehari-hari, Ta’awu juga memiliki fungsi, nilai, dan simbol bahkan menjadi identitas suku dan orang tolaki dalam aktifitas budaya,sosial, agama maupun lainnya,” ungkap Ruksamin.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Konawe Utara, Sekretaris Daerah, Forkopumda, Kapolres Konawe Utara AKBP Acmad Fathul Ulum dan lain sebagainya.
Ruksamin mengingatkan akan pentingnya kekayaan negara yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia saat ini. Perjalanan sejarah yang begitu lama dalam melawan penjajah telah memakan begitu banyak jiwa.
Untuk itu, Ruksamin berharap masyarakat Konawe Utara dapat menerapkan semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai identitas bangsa yang telah bersama-sama berjuang melawan penjajah. Simbol ini menurutnya akan menjadi pengikat antara setiap suku di Tanah Air.
Ia juga meminta agar setiap masyarakat di Konawe Utara mau menjaga Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam menjaga kemajemukan yang ada. Pernyataan ini Ruksamin kutip langsung dari pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta agar setiap elemen masyarakat menyadari bisa dijaga dengan kesadaran akan dua elemen tersebut.
“Presiden RI Bapak Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang memiliki 17 ribu lebih pulau, 714 suku, 1.100 lebih bahasa lokal kebhinekaan dan kemajemukan inilah yang harus kita jaga dan kita bina dan kuncinya ada di Pancasila, Dasar Negara dan Ideologi bangsa Indonesia yang harus kita jaga,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini juga diadakan pembacaan deklarasi serentak yang dilakukan oleh perwakilan tiap-tiap agama dan organisai masyarakat dan di akhiri dengan Penandatanganan Komitmen Bersama Merajuk Kebhinekaan Dalam Perbedaan Guna Menjaga Situasi Kamtibmas Yang Kondusif Di Wilayah Kabupaten Konawe Utara.