CALIFORNIA – Ajang penghargaan film Academy Awards ke-96 atau Oscar 2024 sukses dilaksanakan pada Minggu (10/3). Bertempat di Dolby Theatre di Los Angeles, California, Amerika Serikat, acara ini menyajikan berbagai hal menarik.
Salah satunya adalah kehadiran pin berwarna merah di penampilan sejumlah bintang tamu yang diundang, mulai dari Billie Eilish, Finneas O’Connell, Mark Ruffalo, hingga komedian Ramy Youssef.
Diberitakan Al Jazeera, pin tersebut, yang menunjukkan lingkaran merah mengkilap dengan tangan dan hati berwarna hitam adalah pin yang didistribusikan oleh Artists4Ceasefire.
Kelompok itu sendiri terdiri dari sejumlah selebritas dan anggota industri hiburan yang secara kolektif menandatangani surat pada akhir Oktober lalu yang meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menuntut gencatan senjata serta pembebasan tawanan yang aman di Gaza.
“Pin tersebut melambangkan dukungan kolektif untuk gencatan senjata segera dan permanen, pembebasan semua sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang mendesak kepada warga sipil di Gaza,” kata Artists4Ceasefire dalam siaran persnya.
“Kasih sayang harus menang,” tambah mereka. Lebih dari 380 artis menandatangani surat tersebut, termasuk Cate Blanchett, Ben Affleck, Jennifer Lopez, dan Bradley Cooper.
“Kami meminta gencatan senjata segera dan permanen di Gaza,” kata aktor dan komedian Ramy Youssef kepada media AS.
“Kami meminta keadilan dan perdamaian bagi rakyat Palestina dan juga Anda tahu, pesan yang sangat universal, yaitu mari kita berhenti membunuh anak-anak,” tambahnya.
Sebelum Oscar, pin merah juga terlihat di Grammy dan Directors Guild of America (DGA) Awards yang diadakan pada Februari. Saat itu, Ruffalo memakai pin tersebut.
“Kami tidak akan mengebom jalan menuju perdamaian, dan yang kami katakan hanyalah, apa salahnya memberi kesempatan pada gencatan senjata?” ucap Ruffalo di karpet merah DGA.
Sementara itu, di luar Dolby Theater, kelompok-kelompok seperti Suara Yahudi untuk Perdamaian cabang Los Angeles mengangkat plakat dan meneriakkan tuntutan untuk adanya gencatan senjata di Gaza, memblokir beberapa jalur lalu lintas.
Hadir juga Anggota SAG-AFTRA untuk Gencatan Senjata, yang terdiri dari para aktor pekerja.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka berusaha memastikan bahwa serangan Israel terhadap kota Rafah di Gaza selatan tidak diabaikan, bahkan di tengah kemewahan dan kemegahan malam itu.
Lebih dari 31.000 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini dalam lima bulan serangan militer Israel, yang telah memicu kekhawatiran akan risiko genosida dan kelaparan.