23.4 C
Indonesia

Bait Allah, Bangunan Yang Diperebutkan Oleh Seluruh Dunia Ini Dibangun Raja Salomo Dengan Biaya Rp 689.822.831.441.700

Must read

DUNIA – Bait Allah dibangun oleh Raja Salomo pada tahun 1034 SM. Raja Salomo membangun rumah Yehuwa di Gunung Moria, Yerusalem. Yerusalem sendiri letaknya tidak strategis, namun berbagai peristiwa keajaiban dunia yang berkaitan dengan Allah Yehuwa terjadi disana. Orang-orang pun datang dan memperebutkan kota itu hingga sekarang.

Pembangunan bait ini sangat berbeda dengan bangunan lain karena nyaris tidak ada suara bising di lokasi pembangunan.

Batu-batu dipotong menurut ukurannya di luar kawasan proyek. Jadi tidak terdengar bunyi palu, kapak atau perkakas besi apa pun.

Dalam proses pembangunannya, Raja Salomo menyediakan pekerja yang jumlahnya sangat banyak.

Namun Alkitab menuliskan bahwa seorang pengrajin yang sangat terampil bernama Hiram diutus oleh Raja Tirus untuk membuat perkakas bait tersebut.

Raja Tirus meski tidak menyembah Allah Yehuwa, namun Ia bersahabat dengan Raja Salomo karena mengutamakan perdagangan.

Raja Salomo sendiri mengerahkan puluhan ribu pekerja untuk membangun bait ini, yakni 30.000 pekerja paksa yang dikirim ke Lebanon secara bergiliran, 10.000 setiap bulan.

Selama 1 bulan mereka akan berada di Lebanon dan 2 bulan akan berada di rumah.

Selain itu, Raja Salomo juga mempekerjakan 70.000 tukang pikul dan 80.000 pemotong batu yang berasal dari orang-orang non-Israel, 550 pria sebagai mandor, 3.300 orang sebagai pembantu dan 3.600 orang sebagai pembagi tugas pembangunan bait ini.

Proyek pembangunan bait ini membutuhkan waktu 7,5 tahun. Bait Allah selesai dibangun pada bulan kedelapan di tahun 1027 SM.

Dibutuhkan waktu 11 bulan untuk mengisi berbagai macam perkakasa di dalam bait.

Berapa biayanya?

Situs JW.ORG merilis bahwa Raja Daud membeli lantai pengirikan milik Ornan, seorang warga dari Yebus sebagai lokasi Bait Allah.

Lantai pengirikan ini berada di Gunung Moria, Yerusalem. Raja Daud adalah ayah Salomo. Raja Daud sangat ingin membangun bait untuk Allah Yehuwa.

Namun oleh Allah Yehuwa sendiri tidak diizinkan karena tangan Raja Daud penuh dengan darah karena peperangan.

Rancangan bait ini didapatkan oleh Raja Daud dari ilham. Alkitab menuliskan semua secara detail ukuran bait yang Raja Daud tulis dengan detail.

Raja Daud menuliskan bahwa Allah Yehuwa adalah pemberi ilham atas bentuk dan ukuran bait.

Alkitab juga menuliskan bahwa Bait Allah itu harus dibangun oleh seseorang yang penuh dengan kedamaian.

Dan seperti kita ketahui, sejarah mengatakan bahwa Raja Salomo adalah salah satu raja yang paling berhikmat di jamannya. Sehingga segala yang Ia lakukan berhasil dan disukai oleh rakyatnya.

Jadi, untuk membangun bait ini, Daud mengumpulkan 100.000 talenta emas, 1.000.000 talenta perak, dan luar biasa banyaknya tembaga serta besi, dan juga menyumbangkan dari harta pribadinya 3.000 talenta emas dan 7.000 talenta perak.

Raja Daud juga menerima sumbangan dari para pembesar berupa emas senilai 5.000 talenta dan 10.000 darik dan perak senilai 10.000 talenta, serta besi dan tembaga dalam jumlah besar.

Total seluruh biaya yang digunakan untuk membangun bait ini adalah 108.000 talenta dan 10.000 darik emas serta 1.017.000 talenta perak.

Bila diukur dengan sekarang maka totalnya mencapai $ 48.337.047.000 atau setara dengan Rp 689,822,831,441,700.

Raja Salomo, putranya, tidak menggunakan seluruh jumlah itu untuk membangun bait. Sisanya Ia masukkan ke dalam perbendaharaan bait.

Apa Saja Bahan Yang Dipakai Untuk Membangun Bait Allah Ini?

Raja Salomo mulai membangun bait dengan emas, perak, kayu, dan batu permata yang terbaik.

Bait Salomo, yang berhiaskan emas dan batu-batu berharga, adalah salah satu bangunan termahal yang pernah dibuat.

Bait Allah dibangun lebih luas dari tabernakel, sebuah kemah istimewa untuk beribadat kepada Yehuwa.

Dulu orang-orang Israel membangun kemah ini setahun setelah mereka meninggalkan Mesir. Alkitab menuliskan bahwa ukuran dan luasnya diberi tahu oleh Allah Yehuwa kepada Musa.

Nah, untuk Bait Allah yang dibangun Raja Salomo, luas ruang Maha Kudus dibuat panjangnya 40 hasta (17,8 m), lebarnya 20 hasta (8,9 m), dan kelihatannya tingginya 30 hasta (13,4 m).

Ruang Maha Kudus berbentuk kubus yang sisi-sisinya berukuran 20 hasta. Selain itu, di atas Ruang Maha Kudus terdapat ruangan-ruangan di atap yang tingginya sekitar 10 hasta (4,5 m).

Ada juga bangunan samping di ketiga sisi bait, yang terdiri dari ruang-ruang penyimpanan, dan sebagainya.

Bahan-bahan utama yang digunakan adalah batu dan kayu. Lantai ruang-ruang itu dilapisi kayu juniper, dinding-dinding bagian dalam adalah dari kayu aras yang dihiasi ukiran kerub (malaikat), pohon palem, dan bunga.

Namun dinding-dinding serta langit-langitnya seluruhnya dilapisi dengan emas bertahtakan batu-batu berharga.

Kedua daun pintu Ruang Kudus (di pintu masuk bait) terbuat dari kayu juniper—diukir dan dilapisi emas pipih.

Pintu antara Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus terbuat dari kayu pohon minyak yang juga diukir dan dilapisi emas.

Di Ruang Mahakudus terdapat dua kerub berukuran raksasa dari kayu pohon minyak, yang dilapisi emas. Tabut perjanjian diletakkan di bawah kedua ukiran kerub itu.

Semua perkakas di Ruang Kudus terbuat dari emas, diantaranya mezbah dupa, kesepuluh meja tempat roti, dan kesepuluh kaki pelita, beserta peralatannya.

Di kedua sisi pintu masuk Ruang Kudus (ruang pertama) terdapat dua pilar tembaga yang dinamai Yakhin dan Boaz.

Halaman dalam dibangun dari batu yang baik mutunya dan kayu aras. Perlengkapan yang ada di halaman, yakni mezbah korban, penampung air yang besar, sepuluh penampung air yang dilengkapi dengan kaki-kaki berukuran besar, dan perkakas lain yang terbuat dari tembaga serta ruang-ruang makan di sekitar taman.

Raja Daud juga memberi tahu anaknya Salomo untuk membuat perkakas bait secara detail.

Ia menuliskan semua ukuran benda-benda yang harus dibuat dari emas murni dan perak. Benda-benda ini akan dipakai untuk keperluan ibadah.

Perkakas tersebut adalah tempat lampu dan lampu dari emas, berbagai tempat lampu dan lampu dari perak, sesuai dengan kegunaan masing-masing.

Meja roti persembahan juga dibuat dari emas dan perak. Selain itu juga ada garpu, mangkuk dan teko dari emas murni serta mezbah dupa dari emas murni dan lambang kereta Allah yakni ukiran kerub (malaikat) dengan sayap yang terentang juga dari bahan yang sama.

 

Tulisan ini pernah ditayangkan Oleh The Editor pada tanggal 20 November 2021 lalu.

spot_img

More Articles

2 COMMENTS

  1. Marilah kita bangun Bait Suci Ketiga di atas Batu Sara/Batu Sakrah, batu penjuru yg sangat mahal harganya. Batu yg menjadi tempat pijakan Nabi Muhammad waktu isra’ mi’raj.
    Di atas batu suci tersebut Nabi Ishak putera Ibu Sara dikorbankan oleh Nabi Ibrahim/Bapa Abraham. Di Batu suci tersebut Nabi Yakub/Israel bermimpi bahwa ada ‘Pintu Gerbang Sorga’ dimana para Malaikat turun naik di sana.

  2. Nabi Sulaiman/Raja Salomo putera Nabi Daud/Raja Daud yg berhasil mendirikan Bait Suci Allah, tenteranya terdiri dari jin, manusia, dan burung-burung.
    – “Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya berkata: ‘Segala puji bagi Allah yg melebihkan kami dari banyak hamba-Nya yg beriman.”
    – Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: ‘Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, ini benar-benar karunia yg nyata.’
    – Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung-burung, lalu mereka berbaris dengan tertib.” (Alqur’an 27:15-17)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru