RUSIA – Kantor berita Rusia TASS pada Senin (7/3) waktu setempat merilis daftar negara serta wilayah yang ‘bermusuhan’ dengan negaranya. Daftar itu ditetapkan langsung oleh Pemerintah Federasi Rusia dan bahkan ditandatangani oleh perdana menteri negara tersebut, Mikhail Mikhustin.
Negara-negara serta wilayah di dalam daftar tersebut diklaim tidak bersahabat tidak hanya dengan negara Rusia, melainkan juga dengan perusahaan serta warga negara tersebut.
Ditetapkannya lebih dari 20 negara tersebut tidak lagi memiliki hubungan yang baik dengan Rusia adalah karena sanksi yang mereka terapkan pada negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.
Sebagai informasi, Rusia telah didera oleh berbagai macam sanksi dari berbagai negara di seluruh dunia usai meluncurkan invasi ke Ukraina.
Tidak berhenti dalam satu waktu, tercatat bahwa sejumlah negara terus menerapkan sanksi baru pada Rusia.
Menanggapi hal tersebut, Putin mengatakan bahwa pemberian sanksi adalah deklarasi perang yang dikobarkan pada Rusia.
“Sanksi yang dikenakan ini sama dengan deklarasi perang,” kata Putin, Sabtu (5/3).
Sementara itu, negara-negara yang masuk ke dalam daftar “tidak bersahabat” milik pecahan Uni Soviet ini adalah Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Ukraina, Montenegro, Swiss Albania, Andorra, Islandia, Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, Makedonia Utara, Jepang, Korea Selatan, Australia, Mikronesia, Selandia Baru, Singapura, dan Taiwan.
Inggris, beserta kawasan Jersey, Anguilla, Kepulauan Virgin Britania Raya, dan Gibraltar, juga termasuk ke dalam daftar ini.
Keputusan ini pun disusun atas dasar hukum yang sah, yaitu Keputusan Presiden Rusia 5 Maret 2022 Tentang Tata Cara Sementara Pemenuhan Kewajiban Beberapa Kreditur Asing.
Berkenaan dengan kreditur asing, dengan perusahaan asing, pemerintah Rusia mengimbau warganya dan perusahaan Rusia untuk tetap membayar valuta asing pada mereka.
Mereka dapat membayarnya dengan mata uang dalam negeri, rubel–yang kemudian mengharuskan debitur untuk meminta bank Rusia membuat akun rubel khusus.
Pembayaran valuta asing dapat menggunakan rubel yang setara dengan kurs Bank Sentral pada hari pembayarannya.
Meskipun begitu, ruang lingkup dan dampak dari daftar ini belum terlihat hingga sekarang.