JAKARTA – Seluas 350 hektare (Ha) lahan pertanian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami kekeringan. Titik kekeringan terjadi di dua daerah yakni di Desa Boreng, Blukon dan Kelurahan Rogotrunan. Hal ini mengakibatkan sebagian besar lahan persawahan di sana tidak ditanami padi.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, Kementerian siap membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah terdampak kekeringan dengan memberikan bantuan kepada petani.
“Pertama adalah pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air,” ujar Ali Jamil, Jumat (29/8).
Ali Jamil menyontohkan sejumlah daerah yang pernah dilakukan pipanisasi untuk menarik air dari sungai. Seperti di Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal saat musim kemarau lalu. Intinya, daerah-daerah yang terancam kekeringan jika ada sumber airnya akan dibantu dengan pompa dan pipa.
“Ini bisa menyelamatkan lahan sawah yang terancam gagal panen. Bila ada daerah lain juga membutuhkan, silakan ajukan permintaannya,” ungkap Ali Jamil.
Kedua, Kementan juga akan menyediakan pembangunan embung atau long storage. Program ini debut untuk kelompok tani guna menampung air di musim hujan (bank air) kemudian dialirkan ke sawah bila dibutuhkan.
Ketiga, membangun sumur dangkal (sumur bor) di lahan-lahan yang mengalami kekeringan.
“Sumur bor ini dalamnya bisa mencapai 60 meter. Ini juga cukup membantu dalam mengatasi kekeringan,” ungkapnya.
Keempat, petani diimbau untuk ikut program asuransi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan asuransi ini, jika ada lahan padinya mengalami kekeringan hingga 70% akan dapat ganti rugi sebesar Rp 6 juta per ha per musim.
“Sehingga petani tidak perlu lagi was-was mengalami gagal panen karena kekeringan. Karena dari klaim bisa jadi modal menanam kembali,” tambah Ali Jamil.
Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP, Rahmanto menjelaskan, kegiatan lain yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Lumajang antara lain, melakukan koordinasi dengan Dinas PUTR Kabupaten Lumajang terkait DAM Boreng yang menyebabkan kekeringan sawah sekitar 350 hektar.
“Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR melalui Dinas PUTR Kab Lumajang, Alhamdulillah sudah dilakukan perbaikan pada DAM Boreng yang merupakan wewenang pemerintah setempat, semoga aliran air irigasi ke lahan sawah dapat segera normal kembali,” katanya.
Kementan juga memberikan tindakan cepat dengan melakukan pengeboran sumur air tanah dalam di lokasi kekeringan tersebut.
“Kami memberikan bantuan pengeboran sumur air tanah dalam di tiga titik pada Desa Boreng dan Desa Blukon dengan luas hamparan terdampak sekitar 190 hektar, sumber air tanah dalam ini harapannya bisa menyediakan air ke lahan sawah,” paparnya.
Antisipasi lainnya, Kementan terus mengingatkan petani untuk disiplin dalam gilir air sehingga semua bisa mendapatkan air untuk lahannya
“Semua petani harus mau disiplin dalam pembagian air, menjaga jaringan irigasi tertier , dibersihkan, dirawat sehingga air sampai ke lahan,” pungkas Rahmanto.